Folks House

2022

Nama folks yang berarti “rakyat” dimaksudkan sebagai rumah yang membaur dalam lingkungan yang cukup sederhana dan dikembangkan dengan cara yang sederhana karena budget yang cukup terbatas. Rumah yang merupakan proyek renovasi dengan total luas 175 m2 ini mempertahankan sebanyak mungkin bagian bangunan eksisting yang kondisi awalnya kurang dan menambahkan fungsi-fungsi yang dibutuhkan.

Rumah ini ditempati oleh keluarga dengan tiga orang anak dan dimaksudkan sebagai ruang yang aktif. Mereka senang menghabiskan waktu bersama, berkegiatan bersama di rumah dan senang menjamu. Area carport dan taman samping menjadi area multifungsi yang dapat digunakan untuk parkir mobil/ menjamu/ berkegiatan bersama/ bercocok tanam/ dsb. Area-area ini dapat saling terputus atau terkoneksi. Pada saat semua terkoneksi, lantai dasar kemudian menjadi satu ruang dengan kapasitas yang besar dengan segala kemungkinan.

Secara visual, ruang tidak terhenti di lantai dasar. Lantai dua tempat ketiga kamar anak diletakkan, terhubung dengan ruang bersama di lantai dasar melalui void yang sangat mendominasi. Hal ini memungkinkan untuk cahaya dan udara untuk masuk dan bersirkulasi dengan lebih bebas. Bukan hanya hanya visual yang saling terhubung, namun juga thermal dan audial.

Karena berada di tengah pemukiman padat dengan lebar jalan umum kavling 3 meter yang berarti sangat dekat dengan batasan tetangga, privasi kemudian menjadi issue yang kritikal. Ketiga kamar anak yang sejajar di lantai dua menghadap langsung ke area tetangga di depan dalam jarak yang sangat dekat. Treatment yang kemudian dilakukan adalah memberikan secondary screen untuk jendela yang menghadap ke depan dan memutar jendela sebanyak 45 derajat dan 90 derajat ke arah jalan pada kamar yang dimajukan. Perputaran jendela ini justru memberikan view yang sangat panjang, tidak terhalang dan cukup privat.

Disamping segala keaktifan dan kebersamaan penghuni rumah, ruang yang cukup menyendiri juga dihadirkan dalam bentuk rooftop yang terpisah dari keseluruhan ruang. Ruang ini juga kemudian menjadi ruang yang terasa intim, mengamati tanpa takut diamati dan ruang yang terasa paling dekat dengan alam yang menyajikan pandangan tidak terhalang menuju gunung salak.