Project X

2022

Project X adalah proyek satu hunian diatas tanah seluas 164 m2 yang dihuni oleh tiga keluarga kakak beradik. Selain sebagai tempat keluarga besar berkumpul, rumah ini juga akan menjadi tempat menjamu komunitas, dimana komunitas salah satu keluarga bisa jadi berinteraksi dengan keluarga lainnya. Dengan segala kompleksitasnya rumah ini dapat diartikan sebagai “social-home”; dimana “social” berarti sebagai tempat yang aktif digunakan berinteraksi dan “home” sebagai tempat dimana manusia tinggal dengan anggota keluarga dan memberikan rasa nyaman.

Bagaimanakah mencapai kenyamanan ini?

Dengan tingkat kepadatan dan kebutuhan yang cukup tinggi, kenyaman dirasa bisa didapat dengan memecah-mecah komponen ruang yang kemudian dihubungkan oleh selasar-selasar sebagai jalur sirkulasi. Ruang-ruang yang terpecah dengan sekat seminim mungkin, memberikan view yang terkoneksi, lebih luas dan berbeda dari setiap sudut ruang. Batasan antara ruang dalam dan luar tidak didefinisi dengan jelas sebagai perpanjangan view. Alam secara natural masuk ke dalam dari setiap sisi bangunan, menjadi satu kesatuan dengan arsitektur dalam intensitas yang diupayakan tetap nyaman.

Mengadopsi esensi dari salah satu arsitektur tradisional Indonesia yaitu Rumah Gadang, yang merupakan rumah sebagai tempat tinggal bersama beberapa keluarga. Seluruh bagian Rumah Gadang berupa ruangan lepas kecuali kamar tidur. Secara fisik, proyek ini juga mengadopsi prinsip rumah panggung dengan lantai dasar difungsikan sebagai area yang paling “social” yaitu area parkir dan area tamu berupa space terbuka. Area penghuni dibuat lebih private dengan “dinaikkan” ke level atas.

Secara vertikal setiap level lantai yang saling terkoneksi merupakan upaya untuk men-sosial-kan rumah. Area tamu di lantai dasar terhubung dengan open space di lantai atas untuk memungkinkan interaksi walaupun di level yang berbeda. Dalam area penghuni, sosialisasi diprovide dengan memberikan satu ruang terbuka yang dengan  kapasitas besar, namun juga kantong-kantong ruang untuk sosialisasi dalam skala lebih kecil.

Rumah ini diharapkan bisa banyak bercerita. Dimulai dari dan sirkulasi yang menggiring dari pintu masuk, tangga ke area penghuni yang seperti menyembunyikan kejutan sampai di atas, serta selasar sebagai penghubung ruang-ruang yang juga bertujuan menggambarkan esensi berjalan di dalam gang atau kampung dengan kanan dan kiri berupa bangunan-bangunan yang sangat dekat, intim dan tidak tertebak melalui setiap elemen arsitektur dan alam yang menyatu.

Keberagaman yang terjadi didalam bangunan tampak sebagai satu massa yang solid dari luar. Dalam satu atap besar dengan bagian yang transparan, solid atau terbuka sesuai kebutuhan dan tujuan ruang.